Karton BOT

Selain gampang percaya dengan orang lain, kelemahanku lainnya adalah gampanh percaya juga dengan buku tanpa mencari tahu benar apa gak tulisan maupun isinya.

Untuk mewujudkan keingananku jualan batik, aku membuat sesuatu yang bukan baju batik, tapi clutch. Tapi sebelum itu, aku belajar dulu dasar pembuatannya. Pertama yang aku lakukan mulai mencari bahan2 clutch tersebut.

Bahan utama kain dan kertas karton. Dibuku ditulis karton tebal BOT. Yaa karena belum pernah berkecimpung didunia kertas, yaa aku ikuti sesuai dengan buku. Beli karton BOT.

Pas waktu di toko kertas pertama. "Mbak cari karton BOT yang 30". Si mbak toko jawab.. karton apa mbak BOT... tidak ada mbak. Yang kita punya jenis ini saja. Sambil nunjukin contoh karton. Ya ampun mbak-e aku itu tidak tahu model jenis kartonnya apa lagi ketebalan kartonnya. Akhirnya aku menyerah "ya sudah deh mbak kalau tidak ada"

Keesokan harinya, ke toko kertas jalan gembong. Kembali tanya dengan karton yang sama BOT 30. Si mbaknya juga heran... tidak ada mbak karton yang nama itu. Tiba2 si koko pemilik toko nyletuk.. "BOARD kalii, kalau dibaca terdengar seperti BOT" kata si koko sambil ketawa dan disusul seluruh pengunjung ikut tertawa. "Kamu disuruh orang yaa, jadi tahu bacanya saja, tanpa tahu tulisannya" tambah si koko. "Nggak yoo, aku nurut sama bukunya tulisannya BOT" kataku tidak terima sambil nunjukin bukunya. "Mungkin yang buat buku ibu2 pkk kali, kebiasaan ibu2 maunya cari gampangnya kalau nyebut sesuatu" kata si koko menjelaskan semuanya.

Astagfirullah... benar kata si koko tersebut. yang dimaksud si pengarang karton BOT adalah karton board. Saat membeli karton pasti si pengarang tanya ke penjual "apa nama karton ini?" Penjualnya jawab board, karena terdengar seperti BOT, ibu itu langsung berasumsi BOT. Disaat diminta membuat buku, maka dia pun menuliskan karton BOT. Bodohnya lagi si editor buku ini juga sudah menganggap benar bahwa tulisan karton tersebut BOT tanpa mencari tahu kebenaran tulisannya padahal aslinya BOARD. Parahnya lagi si pembaca ikut-ikutan bodoh, dengan lugunya ke toko kertas mencari karton dengan tulisan BOT dan masih tetep ngeyeel lagi. Karena kebodohan si pembaca akhirnya jadi bahan ketawa seluruh penghuni toko. Lak yo isin tooh